Turis Malaysia Selamat dari Penculikan-Aksi Kawin Paksa di Sumba

Tong mengatakan bahwa di supir memberitahu jumlah mereka, jenis kelamin dan hal-hal rinci lainnya. Kecurigaan menngarahkan Tong untuk mengecek GPS si sopir. Ternyata GPS si sopir membawa mereka ke tempat lain dan membutuhkan waktu 50 menit. Saat itu, si sopir menyadari bahwa Tong dan teman-temannya mulai sadar akan aksi penculikan itu. Dengan perasaan campur aduk, Tong meminta si sopir untuk berhenti di pusat perbelanjaan terdekat. Si sopir yang sudah ketahuan mencoba menutupi aksinya.

Mereka diperbolehkan untuk turun, tapi di SPBU. Begitu kendaraan berhenti, kelima turis itu langsung ngibrit keluar. Mereka mengangkut barang dan lari dari sana. Anehnya, si sopir tidak meminta ongkos atau mengikuti mereka. Pengalaman Tong mendapat banyak respon dari warga Thailand. Ada yang setuju dengan tindakan mereka, tak sedikit yang kontra. Namun Tong tetap merasa bahwa kejadian yang dialaminya sangat mengancam. Ia meminta turis untuk tetap awas dengan melacak keberadaan mereka secara terus-menerus dengan menggunakan GPS. Itulah berita terpopuler detikTravel, Sabtu (9/9) kemarin. Selain berita itu, masih ada berita lain seperti fakta-fakta prewedding konyol di Bromo yang sebabkan kebakaran hingga viral kawin paksa di Sumba.

Saat itu pukul 7 pagi, taksi yang datang berupa pick-up empat pintu. Dari luar mobil itu terlihat biasa saja, tanpa rasa curiga mereka naik dan koper diangkut ke belakang. Namun perasaan gelisah muncul saat mereka berada di dalam mobil. Pertama, jendela mobil tidak bisa dibuka, kemudian si sopir sibuk berbicara di telepon. Untungnya, Tong bisa bahasa Thailand. Dalam percakapan dengan orang di seberang telepon, si sopir hanya membahas kehadiran mereka.

Jakarta – Rombongan turis dari Malaysia selamat dari usaha penculikan di Thailand. Itu gara-gara mereka paham dengan bahasa lokal. Rombongan turis Malaysia menceritakan pengalaman mengerikan mereka saat liburan ke Thailand. Mereka hampir diculik oleh supir taksi. Dilansir dari Thaiger pada Sabtu (9/9/2023), Andrew Tong menceritakan pengalamannya di Thailand lewat Facebook. Tong dan keempat temannya memilih untuk memesan taksi dari aplikasi inDrive. Menurut GPS, mereka akan tiba di tujuan, Ascella Bangkok Hotel dalam 30 menit.

Pada paruh kedua abad ke-20, crop circle semakin sering bermunculan dan mendapat lebih banyak perhatian. Pada tahun 1963, Sir Patrick Moore, astronom Inggris, menggambarkan sebuah kawah yang dilihatnya di lapangan di Wiltshire, Inggris, yang mungkin disebabkan oleh tumbukan meteor. Menariknya, beberapa ladang di sekitarnya menunjukkan formasi spiral pada tanaman, yang dijelaskan Moore kemungkinan disebabkan oleh arus udara keras yang dihasilkan oleh benda yang jatuh. Hal ini, tegasnya, dapat dibuktikan dengan fakta bahwa semua pola pada batang tanaman gandum mengarah ke kawah.

Beberapa hal terkait penampakan ini sulit untuk dijelaskan sehingga penyelidikan terus berlanjut. Namun, crop circle nyatanya adalah jenis seni lanskap yang dibuat oleh manusia. Baca juga: Suka UFO? Perspektif ini memang tidak populer di kalangan orang-orang yang masih menganggap crop circle adalah bukti kunjungan alien. Tapi yang jelas, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang mendukung pernyataan mereka. Sebaliknya, seperti dikutip dari IFL Science, data yang ada menunjukkan sejarah spesifik yang sulit disangkal dan cukup lucu.

Di masa sebelum marak media sosial, lelucon mereka menjadi viral dan segera direplikasi oleh orang lain di seluruh dunia. Terlepas dari klaim para penggemar UFO bahwa pola-pola ini tidak dapat dibuat oleh manusia (bahkan masih demikian klaimnya sampai sekarang), untuk membuat crop circle, yang dibutuhkan hanya kayu atau papan dan beberapa tali. Baca juga: Menguak Misteri Crop Circle, Benarkah Buatan Alien? Lambat laun, minat pada fenomena crop circle meredup bahkan berkurang dan tidak lagi menjadi bukti yang dapat dipercaya tentang makhluk luar angkasa. Saat ini, crop circle sering dibuat dengan pola menakjubkan yang merupakan bentuk seni lanskap. Meskipun sekarang kita tahu persis bagaimana mereka diciptakan, masih banyak orang percaya fenomena ini adalah bukti kedatangan alien dan makhluk luar angkasa. Bagaimana Kondisi Tubuh Manusia Saat di Ruang Angkasa? NASA Bawa ‘Oleh-oleh’ Puing Asteorid ke Bumi, Seberapa Besar?