Terpopuler: Pakaian Seksi Jadi Alasan Driver Ojol Perkosa Turis Brasil

Jakarta – Terlalu nafsu ketika melihat pakaian seksi jadi alasan driver ojol bernama Wangkadasih Dever memerkosa turis Brasil di Bali. Bambang mengungkapkan Dever menjadi pengemudi ojol kurang lebih selama empat bulan. Dever, baru pertama kali melampiaskan aksi bejatnya terhadap penumpangnya saat ngojek. Menurut Bambang, Dever melakukan perbuatan tak senonoh itu secara sadar dan tidak dalam kondisi mabuk. Setelah melakukan aksinya, Dever kabur ke rumah pamannya di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim).

Baca juga: Kenapa Banyak Orang Minang Punya Nama Bule? Pria asal Dusun Krajan A, Desa/Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Jatim, itu meninggalkan Bali setelah mengetahui GWL melaporkan aksi pemerkosaan itu ke Polresta Denpasar. Dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh Dever terhadap WN Brasil berinisial GWL bermula ketika GWL menghadiri sebuah pesta di wilayah Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. GWL menghadiri pesta itu hingga Minggu (6/8/2023) sekitar pukul 01.00 Wita. Seusai menghadiri pesta, gadis dari Negeri Samba tersebut kemudian menginap di Puri Kelapa Guest House by Bukit Vista. Sekitar pukul 04.00 Wita, GWL memesan kendaraan ojek online. Pesanan transportasi itu diterima oleh pengemudi ojol bernama Wangkadasih Dever yang kemudian menjemputnya. Itulah berita terpopuler detikTravel, Sabtu (12/8) kemarin. Selain itu, ada juga berita tentang bangkai kapal misterius di Sukabumi hingga hotel terjelek di Indonesia.

Menurut Mira, pajak yang dibebankan oleh pihak Bea Cukai sangat besar dan tidak wajar. Apalagi setelah viral, dirinya dianggap hanya membayar pajak puluhan juta rupiah untuk satu kilogram emas yang diborongnya dari Jeddah. Diberitakan sebelumnya, Mira rupanya membatalkan niatnya untuk menjual satu kilogram emas yang dibelinya di Jeddah, Arab Saudi. Mira juga menepis kabar bahwa dirinya takut berurusan dengan pihak Bea Cukai di Indonesia. Artikel ini telah naik di detikSulsel.

Makassar – Jemaah haji Makassar bernama Mira Hayati viral lantaran pamer bisa membeli emas seberat 1 Kg di Arab Saudi. Mira terkaget-kaget ditagih pajak Rp 278 juta. Mira Hayati membeli satu kilogram emas di Jeddah, Arab Saudi. Mira pun membawa pulang emas tersebut ke Indonesia. Sesampainya di Indonesia, Mira dikenakan pajak Rp 278 juta. Mira mengaku membayar pajak tersebut saat berada di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, pada Kamis (13/7) pekan lalu.

Dia mengatakan pihak Bea Cukai awalnya meminta dirinya membayar pajak sebesar Rp 550 Juta, namun turun jadi Rp 278 juta. Mira kemudian bertanya ke pihak Bea Cukai terkait besarnya pajak yang dibebankan kepadanya. Setelah kedua belah pihak melakukan negosiasi, akhirnya pihak Bea Cukai bersedia mengurangi biaya pajak menjadi Rp 278 juta. Mira mengatakan petugas Bea Cukai sempat menahan barang bawaannya dan diminta membayar pajak yang telah ditetapkan. Setelah membayar pajak, barulah barang bawaannya diberikan.

Meskipun tergolong dangkal, gempa yang melanda Cianjur ini bersifat merusak. Akibat dari aktivitas seismik tersebut, sebanyak 16 kecamatan terdampak. Lebih lanjut, bencana ini juga memakan korban jiwa sebanyak 600 orang dengan rincian 335 orang merupakan korban meninggal yang tercatat, sedangkan 265 lainnya merupakan korban meninggal yang tidak dilaporkan. Kejadian paling viral di Indonesia tahun 2022 terakhir adalah Piala Dunia Qatar 2022. Perhelatan yang diadakan setiap 4 tahun sekali ini disambut dengan antusias dan meriah oleh pencinta sepak bola Tanah Air.

Melambungnya harga minyak goreng sempat menjadi kejadian paling viral di Indonesia tahun 2022. Bagaimana tidak? Hampir setiap hari, makanan yang kita konsumsi diolah dengan cara digoreng menggunakan minyak. Kenaikan harga minyak goreng tentu menyulitkan para ibu rumah tangga dan pedagang. Selain itu, ini juga berimbas pada stok minyak goreng yang mengalami kelangkaan sehingga membuat masyarakat harus mengantre panjang untuk mendapatkannya. Menanggapi fenomena ini, Ketua Umum PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, lantas mengimbau masyarakat untuk beralih ke cara masak lain, misalnya dengan merebus makanan.